Home About Archive Exit Top
KULIAH : PENGARUH KECEPATAN PERNAPASAN
Selasa, 21 Desember 2010 // 01.33


Tujuan : Mengetahui Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pernapasan

Alat dan Bahan
            Alat     : Respirometer
                          Timbangan
                          Kapas
            Bahan  : Eosin
                          Vaselin
                          KOH
                          Belalang 
Prosedur Kerja
  •       Siapakan Respirometer Sederhana 2 buah 
  •       Masukan KOH kedalam kedua tabung Respirometer 
  •       Timbang 2 Ekor Belalang yang beratnya berbeda 
  •       Masukan belalang berukururan kecil pada tabung Respirometer 1 dan Belalang besar pada tabung  Respirometer 2. 
  •       Teteskan cairan berwarna(Eosin) pada ujung pipa berskala di kedua tabung 
  •       Beri tanda batas cairan pada setiap menit 
  •       Amati bagaimana cairan pada kedua tabung tersebut 
  •       Catatlah hasil pengamatan pada table
Dasar Teori
Semua serangga adalah organisme aerobik mereka harus mendapatkan oksigen (O 2) dari lingkungan mereka untuk bertahan hidup. Mereka menggunakan reaksi metabolik yang sama seperti binatang lain (glikolisis, Kreb's siklus, dan sistem transportasi elektron) untuk mengubah zat gizi (misalnya gula) ke dalam energi ikatan kimia ATP. Selama langkah terakhir dari proses ini, atom oksigen bereaksi dengan ion hidrogen untuk menghasilkan air, melepaskan energi yang ditangkap dalam sebuah ikatan fosfat ATP.
Sistem pernapasan bertanggung jawab untuk memberikan cukup oksigen ke semua sel tubuh dan untuk menghilangkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sebagai produk limbah respirasi selular. Sistem pernapasan serangga (dan banyak lainnya arthropoda) adalah terpisah dari sistem peredaran darah Ini adalah jaringan kompleks tabung (disebut sistem trakea) yang memberikan udara yang mengandung oksigen ke setiap sel tubuh.
Serangga kecil hampir secara eksklusif pada difusi pasif dan aktivitas fisik untuk pergerakan gas dalam sistem trakea. Namun, serangga yang lebih besar mungkin memerlukan ventilasi aktif dari sistem trakea (terutama ketika aktif atau di bawah tekanan panas). Mereka melakukannya dengan membuka dan menutup beberapa spiracles serangga lain saat menggunakan otot perut untuk bergantian memperluas dan tubuh kontrak volume. Meskipun gerakan-gerakan berdenyut ini menyiram udara dari satu ujung tubuh yang lain melalui trakea longitudinal batang, difusi masih penting untuk mendistribusikan oksigen ke sel-sel individual melalui jaringan yang lebih kecil tabung trakea.

reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP

Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander atau respirometer sederhana.

Penggunaan masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi oksigennya.
Ä
Mikrorespirometer dipakai untuk mengukur konsumsi oksigen hewan yang berukuran kecil seperti serangga atau laba-laba. Alat ini terdiri atas syringe, kran 3 arah, tabung spesimen, dan tabung kapiler berskala.
Metode Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen yang terlarut di dalam air (Anonim, wikipedia.org). Dalam metode ini, kadar Oksigen dalam air ditentukan dengan cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang tidak diketahui konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan (Chang, 1996).
Dengan metode Wingkler, kita dapat mengetahui banyaknya oksigen yang dikonsumsi oleh hewan air seperti ikan.
Ä
Respirometer scholander/ sederhana terdiri atas syringe, manometer, tabung spesimen, Saluran masuk Saluran keluar, dan tabung kontrol.

Pembahasan dan Hasil Pengamatan
Tabel  Tabung Respirometer 1 berat belalang 0,5(Belalang Kecil)
Menit
Jumlah O2
Selisih
0
0,08
0,08
1
0,10
0,02
2
0,21
0,11
3
0,31
0,10
4
0,36
0,05
5
0,40
0,04
6
0,43
0,03
7
0,45
0,02
8
0,47
0,02
9
0,48
0,01
10
0,49
0,01
∑ = 10
∑ = 3,78/10 =0,378
∑ = 0,49/10 = 0,049

Tabel Tabung Respirometer 2 berat belalang 2,1(Belalang Besar)
Menit
Jumlah O2
Selisih
0
0,30
0,30
1
0,48
0,13
2
0,65
0,17
3
0,75
0,10
4
0,82
0,07
5
0,88
0,06
∑  = 5
∑ = 3,88/5 = 0,776
∑ = 0,83/5 = 0,166


Diagram Kedudukan eosin dan kecepatan rata-rata
Dalam percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan respirometer Scholander, digunakan KOH. Fungsi dari KOH  ini adalah untuk mengikat CO2. Sehingga pergerakan dari larutan bergerak benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen sehingga dapat dilihat jumlah O2 yang mampu di perolehnya saat bernapas. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2  adalah sebagai berikut:
KOH + CO2→K2CO3 + H2O
Pada Hasil pengamatan dapat dilihat Kedudukan eosin rata-rata dan kecepatan rata-rata O2 yang dapat diperoleh oleh belalang dengan memeberikan perlakuan yang berbeda yaitu dengan belalang dgan berat ringan 0,2gr dan belalang berat dewasa 2gr didapatkan hasil sebagai berikut

Kedudukan Eosin rata-rata belalang 0,5gr yaitu
===0,049
Kecepatan rata-rata O2 belalang 0,5gr yaitu
===0,378

Kedudukan Eosin rata-rata 2gr yaitu
===0,166
Kecepatan rata-rata O2 belalang 2gr yaitu
===0,776

Dari data-data dan hasil pengolahan data dapat dilihat berbagai factor yang dapat mempengaruhi Kecepatan atau laju konsumsi O2 yaitu
1.       Spesies hewan
2.       Aktivitas
3.       Suhu lingkungan
4.       Jumlah pemberian KOH

Kesimpulan
Kecepatan rata-rata O2 belalang 0,5gr yaitu 0,378
Kecepatan rata-rata O2 belalang 2gr yaitu 0,776
factor yang dapat mempengaruhi Kecepatan atau laju konsumsi O2 yaitu
1.       Spesies hewan
2.       Aktivitas
3.       Suhu lingkungan
4.       Jumlah pemberian KOH

Daftar Pustaka
http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&q=Fungsi+KOH+&meta=&btnG=Penelusuran+Google
http://marano-nova.blogspot.com/2010/02/

Label:


-------------