Home About Archive Exit Top
KULIAH : laporan menghitung kecepatan pernafasan dan denyut nadi
Selasa, 07 Desember 2010 // 04.16

A.   TUJUAN
setelah selesai melakukan kegiatan ini, diharapkan dapat menghitung kecepatan bernafas dan perbandingannya terhadap denyut nadi

B.   LANDASAN TEORI
Sistem Respirasi
Respirasi adalah proses umum dimana organisma mengambil energi bebas dalam lingkungannya dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai hasil tersebut, organisma tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan mengubah menjadi molekul sederhana melalui proses pencernaan dan molekul yang terbentuk masuk dalam sel-sel yang selanjutnya mengalami oksidasi dengan bantuan sejumlah molekul oksigen yang berasal dari sitem pernapasan. Produk dari oksidasi (CO2 dan H2O) dikeluarkan oleh sel ke dalam lingkungannya (Sonjaya, 2008).
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen (O2) bagi seluruh jeringan tubuh dan membuang karbondioksida (CO2) ke atmosfir. Untuk mencapai tujuan ini, sistem pernapasan (respirasi) menjalankan fungĂ­s yaitu (Rachman, 2007) :
1. Ventilasi paru, yaitu masuknya udara atmosfir kedalam paru sampai di alveoli dan keluarnya udara alveoli paru ke udara bebas/atmosfir lagi.
2. Difusi O2 dan CO2 antara darah kapiler paru dan udara alveoli, hal ini terjadi karena ventilasi berlangsung terus-menerus yang dibarengi aliran perfusi darah ke dalam kapiler alveoli yang juga terus-menerus mengalir.
3. Transpor O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel.
4. Pengaturan ventilasi oleh sistem saraf dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pernapasan.
Mekanisme terjadinya respirasi adalah udara dari laur akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis), dimana rongga hidung berlapis selaput lendir yang didalamnya terdapat klenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera), udara dari rongga hidung akan masuk ke faring dan selanjutnya memasuki tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak dileher dan sebagian dirongga dada (toraks). Tenggorokan bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Udara dari bronkiolus akan masuk ke dalam paru-paru yang terletak di dalam rongga dada bagian atas dan di bagian sampingnya dibatasi oleh otot dan rusuk dan dibagian bawah oleh diafragmayang berotot kuat (Anonim, 2009).


        

        Gambar 1. Paru-paru Pada Manusia

Dalam proses respirasi terdapat beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan sebentuk pertukaran gas, sehingga oksigen (O2) dari paru-paru masuk kedalam darah, dan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) keluar dari darah masuk ke paru-paru. Sedangkan respirasi internal merupakan proses pertukaran karbondioksida (CO2) dengan oksigen (O2) di tingkat sel (Tambayong, 2003).
Inspirasi adalah proses yang aktif yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot inspirasi yang penting adalah diafragma yang melekat pada tepi kaudal didaerah toraks. Bila relaksasi diafragma berebntuk kubah ke dalam toraks, bila serabut otot berkontraksi diafragma mengembang keluar sehingga terjadi peningkatan volume toraks. Jika tulang iga meningkat, diameter toraks akan meningkat. Gerakan ini bergantung terutamka pada otot-otot interkostal, internal dan eksternal. Pada manusia waktu inspirasi diafragma turun 1-5 cm menyebabkan rongga dada bertambah dan terjadi perbedaan tekanan lebih besar antara udara luar dan di rongga intratorak (Sonjaya, 2008).
Ekspirasi, bila tidak terjadi gerakan udara yang dimana tekanan bronkisama dengan tekanan atmosfir. Tekanan intratorak bertambah karena diafragma dan tulang rusuk kembali kepada kedudukan semula. Hal ini menyebabkan udara didalam paru-paru didorong keluar karena tekanan intratoraks bertambah dan elastisitas paru-paru iru sendiri. Pada saat otot-otot inspirasi rileks maka volume torak menurun, tetapi jumlah udara dalam paru-paru mulai tetap sama, oleh karena itu tekanan intrapulmonari meningkat di atas tekanan udara luar, darah mengalir dari paru-paru ke eksterna sampai tekanan sama lagi (Sonjaya, 2008).
Dalam proses respirasi terdapat pigmen yang bertanggung jawab dalam proses inu yaitu hemoglobin yang berwarna merah dan akan berikatan dengan oksigen (O2) membentuk oksihemoglobin yang sifatnya lebih asam dari hemoglobin. Suatu protein yang mengandung senyawa dari hemin disebut hemoglobin dimana hemoglobin ini merupakan pigmen respirasi karena mempunyai peranan dalam mengangkut gas yang terlibat keseimbangan asam basa (Guyton, 1995).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi yaitu pengaruh korteks cerebrasi karena adanya koneksi antara cerebrasi dengan pusat pernafasan. Ini berarti bahwa kita dapat merubah corak pernafasan. Orang dapat menahan nafas menurut kemauannya tetapi kemampuan nafas dapat dibatasi oleh peningkatan kadar karbondioksida dan ion H+darah. Faktor yang kedua yaitu refleks inflasi, pada dinding bronki terdapat reseptor yang sensitive terhadap rangsangan yang disebut stretch reseptor (Frandson, 1992).
Respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor; yaitu umur, dimana semakin tua seseorang maka frekuensi pernapasannya semakin tinggi; jenis kelamin, dimana antara pria dan wanita memilki frekuensi pernapasan yang berbeda; posisi tubuh dan kegiatan tubuh, dimana posisi dan kegiatn yang dilakukan akan mempengaruhi frekuensi pernapasan yang dihasilkan; dan faktor yang terakhir adalah suhu tubuh, dimana bila kita melakukan aktivitas seperti lari dapat meningkatkan suhu tubuh yang berakibat pada frekuensi pernapasan yang juga mengalami peningkatan (Ganong, 2003).
Menurut Sonjaya (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi difusi gas melintasi epitel atau membran pernapasan yaitu :
1. Tekanan Parsial Gas
Gas akan bergerak dari suatu daerah bertekanan tinggi ke gas bertekanan rendah. Tekanan parsial gas adalah tekanan total campuran gas x % gas dalam campuran.
2. Permeabilitas epitel atau membran pernapasan
Terdapat 2 membran yang sangat tipis memisahkan udara alveolus dengan darah kapiler paru-paru yaitu epitel paru dan endothelium kapiler paru-paru.
3. Luas permukaan epitel atau membrane pernafasan
Pada variable lain tetap, semakin luas membran maka semakin meningkat difusi gas.
4. Kecepatan sirkulasi darah paru-paru
Bila kecepatan aliran darah meningkat dikapiler paru-paru, maka setiap ml darah yang meninggalkan kapiler paru-paru akan mengandung lebih
sedikit O2.
5. Reaksi kimia yang terjadi di dalam darah
Kecepatan dan efisiensi reaksi kimia yang terjadi dalam darah menentukan jumlah oksigen dan karbondioksida yang ditransfer antara darah dan udara alveolus.

C.   ALAT DAN BAHAN
-          Kertas, alat-alat tulis
-          Jam tangan atau jam dinding yang mempunyai petunjuk detik atau stop watch

D.   PROSEDUR KERJA
-          Kegiatan harus dilakukan oleh dua orang secara berpasangan
-          Salah satu dari pasangan harus menghitung jumlah nafas yang diambil per menit. Sedangkan teman lainnya berperan sebagai subjek percobaan ( eksperimen)
-          Hitunglah frekuensi nafas per menit dalam keadaan tubuh santai (istirahat), setelah berlari-lari kecil kurang lebih 4 menit, dan setelah naik-turun tangga 2-3 menit. Dalam waktu yang bersamaan anggota lain dalam tim menghitung frekuensi denyut nadi.
-          Hasil pengamatan percobaan harus dicatat dengan teliti dan lengkap
-          Dalam menentukan kecepatan nafas, pasangan saudara harus menghitung jumlah berapa kali kamu menarik nafas per menit. Ulangilah menghitung dua kali atau lebih percobaan dan buatlah rata-ratanya
-          Buatlah tabel yang mencerminkan data hasil pengamatan



E.    HASIL PENGAMATAN
A  aktivitas santai (istirahat)
Percobaan ke-
Subjek percobaan

Tri asneti
RA risaiyah rodiyah
Emi trisnawati

Frekuensi
 Bernafas
Denyut
Nadi
Frekuensi
Bernafas
Denyut
 nadi
Frekuensi
bernafas
Denyut nadi
ke 1
48
100
30
60
34
94
Ke 2
46
95
35
62
32
90
Jumlah rata rata
47
97,2
32,5
61
33
92

B. Aktivitas lari-lari kecil
Percobaan ke-
Subjek percobaan

Tri asneti
RA risaiyah rodiyah
Emi trisnawati

Frekuensi
 Bernafas
Denyut
nadi
Frekuensi
Bernafas
Denyut
 nadi
Frekuensi
bernafas
Denyut nadi
ke 1
48
130
33
129
47
146
Ke 2
49
128
34
130
45
148
Jumlah rata rata
48,5
129
33,5
129,5
46
147




C.  Aktivitas lari naik turun tangga
Percobaan ke-
Subjek percobaan

Tri asneti
RA risaiyah rodiyah
Emi trisnawati

Frekuensi
 Bernafas
Denyut
nadi
Frekuensi
Bernafas
Denyut
 nadi
Frekuensi
bernafas
Denyut nadi
ke 1
68
143
53
132
50
150
Ke 2
65
144
50
130
49
153
Jumlah rata rata
66,5
143,5
51,5
131
49,5
151,5




F.    PEMBAHASAN
Dari tabel diatas diketahui bahwa frekuensi pernafasan dan frekuensi denyut nadi pada tiap individu yang paling tinggi adalah frekuensi yang di ukur setelah lari naik turun tangga, dan frekuensi pernafasan dan frekuensi denyut nadi yang paling rendah adalah pada saat aktivitas santai atau istirahat. Ini berarti hubungan antara frekuensi denyut nadi dan frekuensi pernafasan adalah berbanding lurus.
Apabila dilakukan perbandingan antara kecepatan nafas seorang olahragawan terhadap orang yang bukan olahragawan dan kemudian ada perbedaan, maka kemungkinan besar perbedaan itu akibat perbedaan volume paru-paru lebih besar dibandingkan orng yang bukan olahragawan, hal itu karena dilakukannya latihan yang intensif terhadap olahragawan dan dapat meningkatkan fungsi kerja pulmonary.
Jika kita mencoba menahan nafas dan dalam beberapa saat keinginan menarik nafas yang tidak dapat ditunda muncul ini karena pada saat itu terbentuk hutang oksigen dimana untuk melakukan pemenuhan oksigen ketika berlari terjadi glikolisis an aerob sehingga terjadi perubahan glukosa menjadi asam piruvat tanpa membutuhkan oksigen. Sedangkan pada saat berhenti berlari maka terjadi peningkatan frekuensi pernafasan akibat terjadinya proses fosforilasi oksidatif dimana sebagian besar asam laktat akan diubah menjadi glukosa yang dikembalikan kembali menjadi glikogen otot dan penyaluran oksigen akan normal kembali. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2008) yang menyatakan bahwa penggunaan energi oleh otot dengan laju kontraksi dalam aktifitas yang tinggi maka dibutuhkan glikogen dalam jumlah yang besar. Jika kecepatan penyaluran oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan untuk fosforilasi oksidatif maka kebutuhan tersebut akan terpenuhi melalui glikolisis anaerobik. Dimana jumlah yang dibutuhkan untuk memindahkan asam laktat merupakan hutang oksigen, yang dapat terbayar melalui proses bernafas sedalam-dalamnya sampai hutang ini terbayar.
Proses pernafasan merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup suatu organnisme di muka bumi ini, dimana proses pernafasan terdiri dari ekspirasi atau menghembuskan udara serta inspirasi atau menghirup udara. Hal ini sesuai dengan pendapat Rachman (2007) yang menyatakan bahwa proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas dan menghembuskan udara atau mengeluarkan napas. Menghirup udara disebut inspirasi dan menghembuskan udara disebut ekspirasi. Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang kempisnya paru-paru, pernapasan dapat dibedakan menjadi pernapasan dada (pernapasan tulang rusuk) dan pernapasan perut (pernapasan diafragma).




Label:


-------------