Home About Archive Exit Top
KULIAH : LAPORAN ANTUM : kelompok 1 "MERISTEM"
Senin, 06 Desember 2010 // 23.25
DISUSUN OLEH :KELOMPOK : 1 ( SATU )

1. DWI YANTI ( 06091009001 )
2. SEPTIANI DYTA UTARI ( 06091009003 )
3. TRI WULAN PUSPITA SARI ( 0609100900 )
4. ANGGA NOFRIANSYAH ( 0609100900 )
5. YURIKA NUR’MUSLIMAH ( 0609100900 )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Tubuh tumbuhan terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama.
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional (terus menerus membelah). Ciri-ciri meristem misalnya bentuk dan ukuran selnya sama, dinding selnya tipis, selnya penuh dengan protoplasma, isi sel tidak mengandung zat makanan, sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.
Menurut tempatnya dalam tumbuhan, meristem dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Meristem apikal, terdapat pada ujung akara dan ujung batang;
2. Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan yang sudah dewasa, misalnya pangkal ruas batang rumput-rumputan.Selain itu, meristem ini mempunyai aktivitas pertumbuhan di daerah jaringan primer yang berasal dari meristem apikal;
3. Meristem lateral, terdapat pada kambium gabus dan cambium pembuluh.


1
Menurut asalnya, jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Meristem primer terdapat pada tumbuhan yang telah dewasa dan sudah terdapat jaringan yang bersifat meristematik atau embrional, yaitu se-selnya masih membelah. Letak meristem primer ini biasanya terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang dapat mengakibatkan tumbuhan dapat tumbuh memanjang.

2. Meristem sekunder merupakan meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, namun masih dapat melakukan aktivitas sebagai meristem lagi (atau dapat pula dikatakan jaringan meristem yang berasal dari meristem primer). Contoh dari meristem sekunder adalah cambium dan kambium gabus atau felogen, yang merupakan perkembangan dari sel parenkim maupun kolenkim yang telah mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan morfologi dan fisiologi menuju spesialisasi yang terjadi didalam sel, jaringan, organ atau seluruh tubuh tumbuhan selama proses perkembangan dari tingkat meristematik ke tingkat dewasa. Diferensiasi disebabkan oleh adanya gen.
Proses diferensiasi merupakan proses ganda karena :
1. Terjadinya perbedaan dengan sel induk
2. Berbeda dengan sel tetangga

1.2 Rumusan Masalah / Permasalahan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun maksud penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum anatomi tumbuhan, Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang jaringan-jaringan pada tumbuhan khususnya, jaringan meristem dan diferensiasi.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui jaringan-jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuh-tumbuhan.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Dari musim ke musim dari tahun ke tahun, pertumbuhan tumbuhan mengubah lingkungan sekitar kita, pertumbuhan tumbuhan dari sebuah biji adalah suatu pertumbuhan yang sangat menakjubkan. Sebagian besar tumbuhan terus tumbuh selama mereka masih hidup, suatu kondisi yang dikenal sebagai pertumbuhan tidak terbatas (indeterminate growth). Sebagian besar hewan, sebagai pembanding, ditandai oleh pertumbuhan yang terbatas. Yaitu, hewan yang berhenti tumbuh setelah mencapai suatu ukuran tertentu. Smentara tumbuhan yang utuh umumnya memperlihatkan pertumbuhan tidak terbatas, organ tumbuhan tertentu seperti daun dan bunga memperlihatkan pertumbuhan yang terbatas.
Pertumbuhan tidak terbatas tidak mengandung pengertian abadi atau tidak mati. Meskipun mereka terus tumbuh selama hidupnya, tumbuhan tentunya akan mati. Tumbuhan yang dikenal sebagai tumbuhan setahun (annual) menyelesaikan siklus hidupnya dari berkecambah, berbunga dan memproduksi benih hingga mati- dalam waktu setahun atau kurang.
Selama tumbuhan masih mampu untuk bertahan hidup, tumbuhan dapat tumbuh tidak terbatas karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik yang selalu tersedia yang disebut meristem, pada daerah pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah / Permasalahan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah jaringan meristem itu?
2. Bagaimana proses pematangan jaringan meristem?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun maksud penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum anatomi tumbuhan, Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang jaringan-jaringan pada tumbuhan khususnya, jaringan meristem dan diferensiasi.



1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui jaringan-jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuh-tumbuhan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jaringan Meristem
Telah umum diketahui bahwa salah satu beda yang jelas antara tumbuhan dan binatang ialah pola pertumbuhannya dalam mempertahankan bentuk dewasanya. Binatang tumbuh sampai tubuhnya mencapai tingkat dewasa dan selama masa ini terjadi pertumbuhan pada seluruh tubuhnya. Sebaliknya tumbuhan akan terus tumbuh sampai mati, tetapi segera setelah tingkat embrio dilaluinya, pertumbuhannya terbatas pada bagian tertentu saja yang disebut MERISTEM. Dibagian ini sel-selnya tetap dalam bentuk embrio dan terus membelah diri, sedangkan bagian lain mencapai kematangan dan mempertahankan bentuk tetapnya. Salah satu tipe meristem selalu terdapat di ujung tiap akar dan batang (tunas). Aktivitas meristem ujung seperti itu menghasilkan pemanjangan tubuh tumbuhan dan dalam hal meristem pucuk, akan dihasilkan cabang samping, daun dan bunga. Pertumbuhan yang di awali oleh meristem ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan semua jaringan yang terbentuk dari meristem ujung adalah jaringan primer. Pada beberapa tumbuhan, terutama rumput-rumputan, perpanjangan juga disebabkan oleh pembelahan sel-sel meristem yang terletak pada pangkal tiap buku dan pelepah daun. Daerah meristem ini disebut meristem interkalar. Karena meristem ini disisipkan diantara jaringan meristem primer dewasa yang ada diatas dan dibawahnya. Sebenarnya mereka adalah bagian meristem ujung yang terpisah dari bagian utama meristem dan tertinggal ketika ujung itu tumbuh maju. Meristem interkalar dapat tetap aktif, lama setelah sel-sel ruas diatasnya dewasa penuh. Pertumbuhan sel yang dilaksanakan oleh meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang berlangsung cepat dan sering sebelum munculnya bunga. Jaringan-jaringan yang terbentuk oleh meristem interkalar ini serupa dengan jaringan disebelahnya, yang berasal dari meristem ujung, oleh karena itu digolongkan juga ke dalam jaringan primer.
Beberapa tumbuhan terutama monokotil, melengkapi daur hidupnya dengan pertumbuhan primer saja. Pada tumbuhan lain, terutama sebagian besar dikotil, batang dan akarnya mempertebal diri melalui suatu proses yang disebut pertumbuhan sekunder Yang dimulai oleh meristem lateral. Atau kambium. Kambium muncul dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar pada permukaan organ ini. Ada dua kambium yang dapat berkembang pada tumbuhan yang membentuk tumbuhan sekunder, yaitu kambium pembuluh dan felogen ( kambium gabus). Kambium pembuluh berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder, sedangkan felogen menghasilkan lapisan pelindung periderm (gabus). Gabus ini terbentuk dibagian luar akar atau batang yang membesar ketika lapisan permukaan primer (epidermis) rusak karena ketebalannya bertambah sebagai aktivitas kambium pembuluh.

2.2 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menghasilkan apa yang disebut tubuh primer tumbuhan (primary plant body). Yang terdiri atas 3 sistem jaringan : jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar.
Gambar 1.3 Pertumbuhan primer pada ujung batang dan akar.

Pertumbuhan Primer, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau ujung batang. Titik tumbuh primer telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem apikal. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Berdasarkan titik tumbuh tumbuhan, terdapat dua teori titik tumbuh pada tumbuhan, yaitu :
1.Teori Histogen
Teori ini dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh tumbuhan dibentuk oleh tiga lapisan pembentuk jaringan, yaitu:
a) Dermatogen, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis.
b) Periblem, yakni lapisan dalam yang membentuk korteks.
c) Pleuron, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.



2) Teori Tunika Korpus
Teori ini dikemukakan oleh Schmidt yang menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh tumbuhan yang dibentuk ada dua lapisan pembentuk jaringan, yaitu :
a) Tunika, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis dan korteks.
b) Corpus, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.
2.3 Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan Sekunder, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan jaringan kambium. Jaringan kambium bersifat meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar (Gambar 1.4). Pada tumbuhan dikotil berkayu, pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktivitas sel-sel meristem diantara xilem dan floem. Xilem dibentuk ke arah dalam dan floem dibentuk ke arah luar. Pertumbuhan di bagian dalam lebih cepat daripada pertumbuhan di bagian luar, sehingga mengakibatkan jaringan epidermis dan korteks pada kulit terluar akan rusak (pecah).


- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati


2.4 Pematangan sel-sel meristem
Karena semua sel pada tubuh tumbuhan dewasa merupakan hasil kegiatan meristem, maka akan timbul pertanyaan bagaimana sel meristem itu diubah menjadi sel dewasa. Sifat dasar daerah meristem ialah bahwa daerah ini terdiri atas sel-sel yang aktif membelah diri dan memiliki dua sifat yaitu mempertahankan meristem sebagai bagian yang berbeda dan pada waktu bersamaan menambah sel-sel baru ke bagian tubuh lainnya. Pada setiap meristem ada sel-sel tertentu yang membelah diri sedemikian rupa, sehingga pada tiap pembelahan, salah satu sel anak (pemula) tetap berupa meristem, sedangkan sel anak yang lainnya (derivat) lambat laun keluar dari meristem dan akhirnya menjadi sebuah atau sekelompok sel yang berada di dalam tubuh utama tumbuhan.
Tahap-tahap yang dilalui sel derivat yang baru saja terbentuk itu untuk menjadi sel dewasa dapat lebih mudah diikuti melalui perkembangan meristem ujung daripada meristem lateral.
Sel-sel meristem pada ujung akar dan batang (kecuali meristem lateral) mempunyai penampang kurang lebih persegi, bentuk dasar mereka berupa polihedron berfaset 14 dan masing-masing faset bersegi lima. Bentuk ini merupakan bentuk yang diduga terjadi jika sejumplah bulatan yang sama dan elastik ditekan sama kuat dari segala arah sehingga tak ada lagi ruang udara tersisa diantara bulatan bualatn tersebut. Sel-sel ini berdinding tipis, rongganya berisi sitoplasma pekat dan sebuah nukleus besar (sampai 2/3 diameter sel) serta vakuolanya sudah tidak tampak lagi. Selama pergantian menjadi proses dewasa, sebuah sel derivat akan melalui tiga tahap berbeda, tetapi saling tumpang tindih. Kemampuan membelah diri bukan hanya terbatas pada sel pemula tetapi meluas juga kepada derivat langsungnya, yang biasanya membelah beberapa kali sebelum menjadi dewasa. Tahap pertama pertumbuhan derivat ialah pembelahan sel, yang segera diikuti oleh tahap kedua yaitu pembesaran sel. Karena meristem ujung secara mantap tumbuh maju sebagai akibat pembelahan sel, derivat yang baru saja terbentuk menempati daerah tepat dibelakang ujung itu. Pada daerah yang terletak agak ke ujung (subapikal) inilah, derivat mulai membesar diri dan terus demikian, sampai saatnya menjadi dewasa ukurannya mulai berlipat ganda dibandingkan sel meristem asalnya.
Ketika sel memasuki tahap pembesaran, terbentuklah tetesan cairan sel pada sitoplasma. Setelah memperbesar ukurannya, tetesan-tetesan ini akan saling menggabungkan diri membentuk beberapa vakuola kecil. Sementara itu nukleus masih tetap tergantung-gantung oleh helaian sitoplasma di tengah sel. Vakuola-vakuola terus memperbesar diri dengan cara mengambil air dan akhirnya bersatu menjadi sebuah vakuola sentral. Akibatnya nukleus bergerak kebagian tepi pada lapisan tipis sitoplasma yang melapisi sel. Walau vakuola membesar, seluruh sel memperbesar diri. Tetapi biarpun permukaan diperluas, dinding sel itu tidak menipis, sebab bahan dinding yang baru selalu ditambahkan pada dinding asal. Jadi pembesaran sel itu bukan hanya proses mengembangnya sel karena pembentukan vakuola, tetapi juga merupakan proses aktif penambahan sejumlah bahan tumbuhan sebagai hasil aktivitas biokimia intensif dalam sel.

Pada proses pencapaian bentuk dewasa, sel bukan hanya bertambah besar, tetapi juga strukturnya menjadi lebih termodifikasi untuk memenuhi fungsi fisiologi tertentu pada tumbuhan dewasa, modifikasi untuk memiliki fungsi tertentu ini disebut sebagai DIFERENSIASI dan merupakan tahap ketiga atau terakhir pada pematangan sel meristem. Diferensiasi dimulai sejak sel masih memperbesar diri. Tetapi baru akan berakhir setelah sel itu berhenti membesar. Hal ini dapat dianggap sebagai suatu proses yang menjadikan sel berbeda-beda, bukan hanya dengan prekursor meristemnya, melainkan juga dengan se-sel tetangga terdekatnya. Besar kecilnya diferensiasi sebuah sel bergantung pada fungsi akhir sel tersebut. Beberapa buah sel hanya berbeda sedikit dengan sel meristemnya (misal sel pembungkus). Sedangkan sel-sel lain sangat berbeda (misalnya sel penghantar yang memanjang). Banyak cara yang ditempuh oleh sel itu dalam berdiferensiasi agar dapat melaksanakan fungsi khususnya akan tetapi cara yang utama adalah modifikasi dinding sel. Modifikasi ini menyangkut beberapa ciri, seperti pembentukan dinding sekunder yang tebal dan pengembangan berbagai tipe noktah.




BAB III
KESIMPULAN

Tubuh tumbuhan terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama.
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional (terus menerus membelah). Ciri-ciri meristem misalnya bentuk dan ukuran selnya sama, dinding selnya tipis, selnya penuh dengan protoplasma, isi sel tidak mengandung zat makanan, sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.
Menurut tempatnya dalam tumbuhan, meristem dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Meristem apikal, terdapat pada ujung akara dan ujung batang;
2. Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan yang sudah dewasa, misalnya pangkal ruas batang rumput-rumputan.Selain itu, meristem ini mempunyai aktivitas pertumbuhan di daerah jaringan primer yang berasal dari meristem apikal;
3. Meristem lateral, terdapat pada kambium gabus dan cambium pembuluh.

Menurut asalnya, jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Meristem primer terdapat pada tumbuhan yang telah dewasa dan sudah terdapat jaringan yang bersifat meristematik atau embrional, yaitu se-selnya masih membelah. Letak meristem primer ini biasanya terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang dapat mengakibatkan tumbuhan dapat tumbuh memanjang.

2. Meristem sekunder merupakan meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, namun masih dapat melakukan aktivitas sebagai meristem lagi (atau dapat pula dikatakan jaringan meristem yang berasal dari meristem primer). Contoh dari meristem sekunder adalah cambium dan kambium gabus atau felogen, yang merupakan perkembangan dari sel parenkim maupun kolenkim yang telah mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan morfologi dan fisiologi menuju spesialisasi yang terjadi didalam sel, jaringan, organ atau seluruh tubuh tumbuhan selama proses perkembangan dari tingkat meristematik ke tingkat dewasa. Diferensiasi disebabkan oleh adanya gen.

DAFTAR PUSTAKA
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0050%20Bio%202-2b.htm
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=303&fname=materi03.html
http://ezy_yugo.110mb.com/pertumbuhan%20dan%20perkembangan%20pada%20tumbuhan.htm
http://ratihkuspriyadani.blogspot.com/2010/05/jaringan-meristem.html
http://www.authorstream.com/Presentation/danuy-401036-pengertian-dan-macam-jaringan-tumbuhan-struktur-fungsi
http://marskrip.blogspot.com/2009/12/jaringan-pada-tumbuhan-.html
http://4ld1.wordpress.com/2008/12/06/macam-jaringan-tumbuhan/
http://www.blackdumai.co.cc/2010/07/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html
http://jyan-ekopujianto.blogspot.com/2009/10/jaringan-pada-tumbuhan.html
http://artofgreen.wordpress.com/2010/03/15/anatomi-tumbuhan/
http://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20BIOLOGI/196607161991011%20-%20AMPRASTO/bahan%20kuliah/e-learningantum/meristem%20(3).pdf
sri mulyani anatomi tumbuhan penerbit kanisius Jogjakarta 2006

Label:


-------------