KULIAH : Detil data Lepironia articulata Domin
Senin, 13 Desember 2010 // 04.41
Detil data Lepironia articulata Domin.
|
|
|
Spesies :
|
Lepironia articulata Domin.
|
Nama Lokal :
|
purun (Bangka), purun danau (Kalimantan), tekor (Sumatra Selatan).
|
Deskripsi :
|
Merupakan herba tahunan, subaquatic, rush-like, tidak berdaun, ber-rhizom, tinggi mencapai 2.5 m, biasanya tumbuh pada kelompok besar. Rhizome merambat secara horisontal, beberapa cm di bawah permukaan lumpur, sekitar 15 cm x 0.5-1 cm, pada awalnya berdaging kemudian menjadi berkayu, banyak ruas, panjang antar ruas sekitar 1 cm, berwarna coklat tua. Batang atau buluh, tersusun dalam satu garis sepanjang rhizome, masing - masing tegak, silindris pipih, 0.4-2.5 m x 2-8 mm, hijau - abu - abu. Daun tereduksi menjadi pelepah tidak berhelai daun, panjang 3-30 cm, pada bagian teratas paling panjang, tepi overlapping, kecoklatan atau kemerahan .Inflorescence terdiri atas satu kelompok mirip tandan, tegak, seperti buluh, panjang involucral bract 2-6 cm long, elipsoid, 1-4 cm x 0.5-1.5 cm, coklat keunguan, banyak bunga; cabang tegak, spongious, berbentuk kerucut, persistent, tersusun spiral, merah - coklat; tiap cyme bunga betina terminal dan berjumlah sekitar 15, kecil, hyaline, hypogynous scales, masing - masing menyokong satu bunga jantan tetapi pada bagian atas biasanya kosong, paling bawah berpasangan berlawanan, terlipat, melanset, 4-6 mm x 0.5 mm; bunga jantan hanya dengan 1 benang sari, anthera linear, panjang 2-3 mm; bunga betina terdiri atas naked pistil, tangkai sari bersambungan dengan ovarium dan berakhir dalam 2 stigma yang panjang. Buah ganda mirip achene, berwarna coklat, gundul tetapi tepi scaberulous pada bagian atasnya..
|
Distribusi/Penyebaran :
|
Lepironia articulata terdapat secara diskontinue dari Madagaskar melalui Sri Lanka, China dan Asia Tenggara (Thailand, Indo-China, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Bangka, Borneo, Sulawesi, Moluccas, New Guinea) hingga Australia, Pulau Caroline, New Caledonia dan Fiji. Tanaman ini ditanam di Thailand, Sumatra, Borneo, India and China.
|
Habitat :
|
Lepironia articulata ditemukan pada air yang dangkal (biasanya kedalaman kurang dari 0.8 m) di lokasi rawa terbuka, padang lumut terbuka, rawa di hutan padang rumput dan sepanjang aliran air yang tenang, biasanya dekat pantai. Tanaman ini tumbuh di oligotrophic, pH air 5.0-6.5. Di Sumatra, terdapat pada ketinggian 1000 m alt, in Semenanjung Malaysia (Terengganu) pada 1200 m dan di Papua New Guinea mencapai 1750 m alt. Lepironia articulata biasanya membentuk komunitas ekstensif.
|
Perbanyakan :
|
Di Kalimantan, penanaman Lepironia articulata dilakukanis melalui pemisahan rumpun dengan kedalaman 30 cm. Jarak tanam 30-40 cm, dengan masing-masing kantong berisi 20-30 tunas. Sebelum ditanam, area harus dibersihkan dari gulma, tetapi tidak praktis. Reproduksi alami Lepironia articulata di rawa Tasek Bera terutama secara vegetatif adalah melalu rhizome, dengan tunas baru muncul dari rhizome setiap 51-55 hari.
|
Manfaat tumbuhan :
|
Batang Lepironia articulata dibuat menjadi keset, tas dan keranjang, misalnya di Indonesia, Kamboja dan Papua New Guinea, dan menjadi bahan tirai jendela. Di Kalimantan dan Sumatra Selatan, keset yang kuat dan tertutup lengkap digunakan sebagai bungkus, tembakau, karet, kapok, kapas, gula dan produk lainnya, untuk mengeringkan padi dan untuk transport produk makanan seperti beras, garam dan ikan kering. Di China Lepironia articulata digunakan untuk membuat keset. Di Australia rhizome yang masih berdaging dan tebal dimakan oleh suku aborigin.
|
Sinonim :
|
Restio articulatus Retz. (1786-1787), Lepironia mucronata L.C. Rich. (1805), Lepironia compressa Boeckeler (1896).
|
Sumber Prosea :
|
17: Fibre plants p.170-172 (author(s): Brink, M and Escobin, R.P.)
|
Kategori :
|
Serat pakaian
|
Label: anatomi tumbuhan
-------------
KULIAH : Detil data Lepironia articulata Domin
Senin, 13 Desember 2010 // 04.41
Detil data Lepironia articulata Domin.
|
|
|
Spesies :
|
Lepironia articulata Domin.
|
Nama Lokal :
|
purun (Bangka), purun danau (Kalimantan), tekor (Sumatra Selatan).
|
Deskripsi :
|
Merupakan herba tahunan, subaquatic, rush-like, tidak berdaun, ber-rhizom, tinggi mencapai 2.5 m, biasanya tumbuh pada kelompok besar. Rhizome merambat secara horisontal, beberapa cm di bawah permukaan lumpur, sekitar 15 cm x 0.5-1 cm, pada awalnya berdaging kemudian menjadi berkayu, banyak ruas, panjang antar ruas sekitar 1 cm, berwarna coklat tua. Batang atau buluh, tersusun dalam satu garis sepanjang rhizome, masing - masing tegak, silindris pipih, 0.4-2.5 m x 2-8 mm, hijau - abu - abu. Daun tereduksi menjadi pelepah tidak berhelai daun, panjang 3-30 cm, pada bagian teratas paling panjang, tepi overlapping, kecoklatan atau kemerahan .Inflorescence terdiri atas satu kelompok mirip tandan, tegak, seperti buluh, panjang involucral bract 2-6 cm long, elipsoid, 1-4 cm x 0.5-1.5 cm, coklat keunguan, banyak bunga; cabang tegak, spongious, berbentuk kerucut, persistent, tersusun spiral, merah - coklat; tiap cyme bunga betina terminal dan berjumlah sekitar 15, kecil, hyaline, hypogynous scales, masing - masing menyokong satu bunga jantan tetapi pada bagian atas biasanya kosong, paling bawah berpasangan berlawanan, terlipat, melanset, 4-6 mm x 0.5 mm; bunga jantan hanya dengan 1 benang sari, anthera linear, panjang 2-3 mm; bunga betina terdiri atas naked pistil, tangkai sari bersambungan dengan ovarium dan berakhir dalam 2 stigma yang panjang. Buah ganda mirip achene, berwarna coklat, gundul tetapi tepi scaberulous pada bagian atasnya..
|
Distribusi/Penyebaran :
|
Lepironia articulata terdapat secara diskontinue dari Madagaskar melalui Sri Lanka, China dan Asia Tenggara (Thailand, Indo-China, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Bangka, Borneo, Sulawesi, Moluccas, New Guinea) hingga Australia, Pulau Caroline, New Caledonia dan Fiji. Tanaman ini ditanam di Thailand, Sumatra, Borneo, India and China.
|
Habitat :
|
Lepironia articulata ditemukan pada air yang dangkal (biasanya kedalaman kurang dari 0.8 m) di lokasi rawa terbuka, padang lumut terbuka, rawa di hutan padang rumput dan sepanjang aliran air yang tenang, biasanya dekat pantai. Tanaman ini tumbuh di oligotrophic, pH air 5.0-6.5. Di Sumatra, terdapat pada ketinggian 1000 m alt, in Semenanjung Malaysia (Terengganu) pada 1200 m dan di Papua New Guinea mencapai 1750 m alt. Lepironia articulata biasanya membentuk komunitas ekstensif.
|
Perbanyakan :
|
Di Kalimantan, penanaman Lepironia articulata dilakukanis melalui pemisahan rumpun dengan kedalaman 30 cm. Jarak tanam 30-40 cm, dengan masing-masing kantong berisi 20-30 tunas. Sebelum ditanam, area harus dibersihkan dari gulma, tetapi tidak praktis. Reproduksi alami Lepironia articulata di rawa Tasek Bera terutama secara vegetatif adalah melalu rhizome, dengan tunas baru muncul dari rhizome setiap 51-55 hari.
|
Manfaat tumbuhan :
|
Batang Lepironia articulata dibuat menjadi keset, tas dan keranjang, misalnya di Indonesia, Kamboja dan Papua New Guinea, dan menjadi bahan tirai jendela. Di Kalimantan dan Sumatra Selatan, keset yang kuat dan tertutup lengkap digunakan sebagai bungkus, tembakau, karet, kapok, kapas, gula dan produk lainnya, untuk mengeringkan padi dan untuk transport produk makanan seperti beras, garam dan ikan kering. Di China Lepironia articulata digunakan untuk membuat keset. Di Australia rhizome yang masih berdaging dan tebal dimakan oleh suku aborigin.
|
Sinonim :
|
Restio articulatus Retz. (1786-1787), Lepironia mucronata L.C. Rich. (1805), Lepironia compressa Boeckeler (1896).
|
Sumber Prosea :
|
17: Fibre plants p.170-172 (author(s): Brink, M and Escobin, R.P.)
|
Kategori :
|
Serat pakaian
|
Label: anatomi tumbuhan
-------------
ME?
hey, thanks for visited my second blog. this is blog about my tasks, my korea and paris stuff, violin and piano stuff and my paint gallery. hopefully this blog will inspire you and helps you. anyway im a violinist, bomber, biology subject addicted, and a freelance painter. click 'exit' if you wanna know the real me. enjoy. bye. :)
if you dont mind, hit "like" button :D, thank you
sign....
Old Books
press backward
Recently posted :
By month :
CLICK TO KNOW THE REAL 'ME'
Paris je t'aime
and the credit goes to...
|